Sabtu, 18 Mei 2013

kata pengantar

belakangan karena koneksi internet di wilayah kerja lumayan lelet dan sungguh meminta kesabaran yg tangguh, saya lebih sering nulis di buku agenda. gara-gara itu, teman-teman di kantor sibuk meledek. sudah tua masih nulis diary, seperti itulah kira-kira komentar mereka. lha, mending saya nulis daripada fraud kan? :D
jadilah buku agenda saya penuh berisi tulisan-tulisan sembarangan di bagian belakang, sedangkan di bagian depannya berisi target kerja tahun 2013. haha.. bolehlah sekali-sekali saya sok gaya merhatiin ketercapaian target, padahal sih sebenarnya sibuk nulis..
rencananya pas pulang dan kembali terhubung dengan koneksi internet yg gak bikin emosi, saya mau mindahin isi agenda ke blog ini. lumayan buat menuh-menuhin, daripada ntar dianggurin sampe lupa password dan harus bikin baru lagi. tapi memang, manusia hanya berencana, kalau lupa apalah daya. buku agenda itu masih bobok manis dalam laci di kantor.
pas beres-beres fb, saya nemu catatan lama, postingan beberapa tahun yg lalu. saking banyaknya inovasi, saya sampai gak ngeh posisi catatan di mana. jadi pas tadi ketemu, langsung pengen dicopas ke sini. bukan apa-apa, kalo di sini kan gampang dibaca, gak susah nyarinya. siapa tau sebentar lagi tampilan fb berubah (lagi), maka makin bingunglah si saya ini mencari tulisannya yg tadi. 
saya cuma lagi pengen bernostalgia. rasanya tahun-tahun yg lalu itu hidup lebih berwarna. mungkin saja dengan mencoba flashback ke masa itu, saya bisa menemukan jawaban mengapa sekarang warna itu banyak yg hilang. 



nah, ini salah satu foto saat hidup rasanya masih penuh warna. very long time no see, saya kangen kebersamaan kita lagi. kangen make baju dinas yg masih tersimpan rapi dalam lemari, kangen masak bareng buat makan pengawas ujian, upacara bendera, masih tidak percaya kita berdiri satu baris dengan guru-guru kita dulu. ah, what a unforgetable moment. saya pengen nangis. hiks hiks... siapa yg ngupas bawang??? bikin pedih mata orang saja..











Minggu, 07 April 2013

Dewi Lestari ft. Aqi (Alexa) – Peluk Aku





dewi lestari atau dee adalah salah satu penulis favorit saya. sudah pernah baca rectoverso? sekarang difilmkan, namun bisa dipastikan saya belum nonton. untuk urusan film, saya memang jauh ketinggalan. enjoy this song.lagunya ringan saja. tapi cukup membuat terdiam. mungkin tak ada perpisahan yg tanpa air mata.

Sabtu, 06 April 2013

just repost

kali ini saya hanya ingin merepost tulisan yang pernah diposting oleh salah seorang penulis favorit saya, darwis tere liye. alasannya simpel saja. saya ingin suatu hari saat saya ingin membaca postingan beliau lagi saya tidak perlu repot bolak-balik scrolldown jejaring sosialnya. just enjoy it. jika ada manfaatnya, alhamdulillah.

_______________

*Hal-hal lucu yang tidak lucu


Saya menemukan hal-hal lucu yang tidak lucu, betapa ajaibnya tanggapan manusia saat datang sebuah nasehat. Agar tulisan ini menjadi komprehensif, maka akan saya daftar hal-hal lucu yang tidak lucu tersebut.


1. Ketika datang nasehat, mereka berkata: "Urus saja urusan masing-masing"Ini lucu tapi tidak lucu, karena hampir setiap manusia yang mengaku muslim tahu surah pendek yang penting sekali. Impossible jika mereka bilang tidak tahu, karena surah ini masuk dalam surah yang bahkan diajarkan saat TK, SD, usia kanak-kanak. Yaitu surat Al 'Ashr: (I) Wal Asri (II) Innal Insan nalafi khusr, (III) ilallazi na'amanu wa'amilus sallehati, Watawa saubil haq watawa saubil sabr.

Tahu, kan? Apa terjemahan surah itu? Here we go: (I) Demi masa, (II) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (III) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Jelas sudah, surah ini bilang manusia itu dalam posisi default rugi. Saya, anda, kita semua dalam posisi rugi. Kecuali yang melakukan tiga hal: beriman, mengerjakan amal saleh, dan saling menasehati. Maka, orang-orang yang bilang urus saja urusan masing-masing, jelas sekali tidak paham agamanya. 



2. Ketika datang nasehat, mereka berkata: "Jangan sok suci."

Jika urusan saling menasehati harus menunggu semua orang suci dulu, maka bubar kehidupan ini. Ini juga favorit sekali reaksi orang-orang yang ogah dinasehati. Kalaupun seseorang itu tidak suci, maka bukan berarti kewajiban untuk menasehati jadi gugur. Adalah jalan menuju kebaikan ketika seseorang rajin mengingatkan, menasehati, secara terus menerus, hingga akhirnya perbuatan maksiat, dosa yang dia lakukan menjadi berangsur-angsur berkurang. Ada banyak nasehat ulama besar atas hal ini, silahkan dibaca buku2 mereka. Betapa indah nasehat tersebut.


3. Ketika datang nasehat, mereka berkata: "Memangnya lu sudah melakukan apa yg lu bilang."

Bukan urusan kita menilai hal ini. Itu urusan Tuhan. Jelas bahwa: besar sekali kebencian Tuhan atas orang-orang yang tidak melakukan apa yang dia katakan. Tapi itu bukan urusan kita. Jika setiap kali nasehat datang, kita sibuk bertanya hal ini, memang lu sudah? Maka rusaklah keseimbangan dalam masyarakat. Kalaupun kita tahu seseorang itu memang munafik pol, pendusta maksimal, hanya pencitraan saja nasehatnya, jangan diserang dengan kalimat tersebut, didiamkan saja, jika memang tidak tahan lagi, lakukan secara personal dan langsung. Ini kadang mengenaskan sekali, masa' kita bertengkar ditonton banyak orang. Membuat orang lupa substansi nasehatnya.


4. Ketika datang nasehat, mereka berkata: "Bisa nggak sih dakwahnya lebih santun."

Tidak ada nasehat baik yang keliru. Yang salah itu orang2 yang tidak memberikan nasehat. Ketika kita kehilangan argumen secara substansif untuk ngeles, kehabisan argumen berdasarkan dalil untuk membantah sebuah nasehat, maka jangan pernah justeru menyerang sisi elementernya. Menyenangkan memang melakukannya, karena memberi kepuasan temporer di hati, tapi itu dusta hati yang kotor, tapi, tapi, tapi, itu semua kulit bawang halus yang kita ciptakan untuk membentengi kesalahan. Dan hal ini amat kontraproduktif, bayangkan, kita menyerang langsung secara terbuka ditonton banyak orang. Maka orang-orang lebih asyik menonton, bukan mendengarkan substansi nasehat. Saya menyarankan semua orang rajin membaca terjemahan Al Qur'an, membaca hadist, boleh jadi, kalian akan paham betapa banyaknya peringatan yang disampaikan dengan keras, perumpamaan yang sangat menohok hati (manusia disamakan dengan binatang ternak), dsbgnya.


5. Ketika datang nasehat, mereka berkata: "Lantas lu siapa yang menasehati? Lu nggak suka pro kontra? Nggak suka dibantah?"

My dear anggota page, enyahkanlah ilusi itu. Emosi sesaat yang muncul karena kita menolak sesuatu masuk. Jangan pernah jadikan itu alasan untuk menyimpulkan sesuatu yang boleh jadi tidak benar, hanya prasangka kita saja. Kita kenal juga nggak dengan orang yang memberikan nasehat. Menurut orang banyak, justeru sebaliknya, bisa melihat dengan lebih kristal, kalau orang yang memberikan nasehat terbuka atas saling menasehati, terbuka atas pro dan kontra, dan jelas membiarkan orang lain membantah. Menurut ego kita saja yang tidak.

Saya akan menutup tulisan ini dengan sebuah nasehat menawan hati, yang saya temukan dari film: bahwa berbuat baik, termasuk di dalamnya saling menasehati adalah tanggung-jawab (responsibility). Tidak pernah menjadi pilihan (choice).

Nah, peradaban manusia bisa bertahan ratusan karena masih ada yang mengambil tanggung-jawab tersebut, jika tidak, maka dia akan hancur binasa oleh tangan manusia sendiri, atau digulung oleh azab Tuhan. Bacalah sejarah2 peradaban lama. Pastikan bahwa nasehat itu ada dua kaki: Amar ma'ruf, nahi munkar. Menyeru kepada kebaikan, itu sudah banyak, tapi yang mencegah kemungkaran, berdiri gagah mengingatkan hal2 mungkar, kita semua dibebani kewajiban tersebut.


 _____________


Allah Mahatahu, betapa kita semua masih dalam proses pembelajaran, dan akan terus beajar hingga masanya ajal menjemput. semoga Allah melembutkan hati kita untuk menerima semua pelajaran. aamiin..

Jumat, 22 Maret 2013

someday..

aku suka dengan pekerjaanku. pergi pagi, pulang larut sore, bahkan kadang sinar matahari tak sempat menyentuh kulitku. pekerjaan yang kuinginkan saat masih kecil dulu. namun sekarang, saat anak kecil tadi telah menjadi seorang wanita, saat yang ada di pikiranku bukan lagi cita-cita seorang anak kecil, suatu hari nanti, kuharap datang seseorang yang akan menyuruhku meninggalkan pekerjaanku dan berkata: "jadilah istri dan ibu yang baik untukku dan untuk anak-anak kita." betapa ingin kubaktikan saja sisa hidupku untuk mengukir pahala dengan berada di sampingmu. suatu hari, untuk seseorang yang akan mendampingi hingga tak ada lagi hari esok untukku.  

Minggu, 27 Januari 2013

sore yg panas pada suatu hari minggu

sedikit merasa bersalah membiarkan blog tersayang tak tersentuk sekian lama. sungguh terlalu, komputer kantor saja tak pernah kubiarkan berdebu separah ini. just so sorry.. :)
jadi di sinilah saya, pada suatu sore yang panas di hari minggu, ditemani sepiring goreng pisang kiriman tetangga sebelah rumah, bermain-main dengan keyboard komputer. dan ini gara-gara seseorang tersayang yang begitu menginspirasi, mengilhami, dan.. sepertinya tak usah diteruskan, saya seakan2 menjadi habibie yang menulis untuk ainun tercintanya saja.
ini sudah 2013. ada banyak duka di tahun yg lalu, namun sukanya juga sungguh teramat banyak sungguh, tak ada nikmat tuhan yang bisa aku ingkari.
entah kenapa, sore ini rasanya ingin sekali menulis. menulis apa saja. tentang ponakan yang sudah bisa protes  karena selalu ditinggalkan. dia sudah bisa berkata, "mangga kerjanya jauh.." haha.. maaf sayang, kalo mangga gak kerja mangga gak bisa beliin mainan dan baju-baju bagus untukmu :). atau menulis tentang hidup yg kadang-kadang terasa semakin sulit, namun Allah selalu mempunyai cara untuk menguatkanku melewati semua kesulitan itu. atau tentang bunga-bunga dalam pot di depan rumah yang mulai tak terawat. ah, kompensasi dari alasan sok sibukku tadi. kapan terakhir kali kucabuti rumpur-rumput nakal yang ikut menyelip di antara bunga itu?
betapa banyak yang diabaikan selama ini. semua selalu dengan satu alasan: sibuk. padahal sesibuk apakah hingga saya seakan2 tak punya waktu untuk hal yg lain? hingga mengabaikan adik2 tersayang yang dulu tak pernah saya biarkan melangkah tanpa saya ketahui setiap arahnya? maaf..
sudahlah, sore ini masih panas. saya sedang ingin menyenang2kan hati dengan keyboard ini. semoga hari minggumu juga cerah, semuanya.

Sabtu, 25 Februari 2012

aku sedang (agak) bermusuhan dengan dunia

dunia saat ini terasa terlalu penuh dengan masalah. yah, aku tau, hidup memang penuh dengan masalah. tapi kenapa datangnya sekaligus seperti sekarang ini? ujiankah ini? bila iya, aku rasa aku sudah setengah gagal dalam menjalani ujian ini.
dunia sedang berada pada situasi di mana aku tak lagi peduli dengan benar dan salah. aku tau ini salah. memangnya kenapa? nikmati saja. toh ini dunia, bukan surga, jadi tak harus sempurna!!!

Senin, 12 Desember 2011

kisah pada sepenggal masa

sebetulnya ada banyak hal yang ingin kutulis, saking banyaknya aku sampai tak bisa menulis semuanya di sini. cukuplah ini kutulis sebagai pengingat di masa datang, tentang suatu masa yang pernah kulalui. aku benci harus berkata: lihat saja nanti. tapi saat ini hanya itu yang bisa aku lakukan: lihat saja nanti, bagaimana akhir dari kisah ini. satu risiko yang sudah pasti: akan ada hati yang tersakiti.
yah, lihat saja nanti.