Sabtu, 18 Mei 2013

finally

Siang ini, bangun tidur aku dengar lagu peterpan, smw tentang kita.
Aku bukan manusia yg sok melankolis, yg gampang terharu cuma gara2 sebuah lagu. 
Apa lagi lagu itu sudah berulang kali aku dengar. 
But, i don't know why, efek samping lagu itu berbeda untukku saat ini.
Like a syndrom, atau apalah namanya, aku tak pernah menyukai yg namanya perpisahan. 
Apalagi ditinggalkan. 
Mungkin aku akan merasa lebih baik bila dalam perpisahan itu aku menjadi pihak yg meninggalkan, bukan yg ditinggalkan.
Tapi dalam hidup, tak selalu kita diberi kesempatan untuk memilih.
Hidup kadang2 telah memilih sendiri pilihan untuk kita.
Dan kita? 
Just do it.

Aku tak bisa menghentikan waktu hanya agar perpisahan itu tak terjadi.
Pun kalau aku bisa, tetap tak mungkin kita selalu begini, bergerak dalam waktu yg tidak bergerak.
Dik (ah bukan, aku biasa memanggilmu "diak"), jalanmu masih panjang.
Ini juga bukan akhir jalan kakak (kebayang rasanya dengar kamu panggil aku kakak? So unbelievable).
Semoga Allah tetap mengizinkan kakak memanggilmu "diak", sampai waktu yg tak terbatas.

___________________________________________________________________________________________

ini ditulis pada 16 Maret 2010 pukul 15:27. kalo gak salah ini pas kelas tiga udah mau ujian, sedih harus pisah sama mereka, khususnya si adik yang satu itu. wajar saja, selama riwayat jadi guru pl, saya paling sering berhadapan dengan kelas 3, apalagi kalau bukan buat ngawas ujian try out. tapi akhirnya gak jadi sedih. soalnya kan saya pun nanti harus balik ke padang, nyelesein skripsi. nah, si adik kan juga ada di padang :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar